Keep up with our latest news and site updates

Subscribe Via RSS Reader

Sabtu, 03 Oktober 2009

PENGENALAN VISUAL BASIC 6.0

1.1 Pengenalan
Visual Basic termasuk kategori bahasa pemrograman tingkat tinggi (high-level programming language) yang merupakan pengembangan dari versi DOS yang dikenal dengan nama BASIC. BASIC merupakan singkatan dari Beginner’s Allpurpose Symbolic Instruction Code. Bahasa ini cukup mudah untuk dipelajari. Kode-kode yang digunakan mirip dengan bahasa Inggris pada umumnya. Bahasa BASIC dikembangankan oleh beberapa perusahaan pengembang perangkat lunak, sehingga banyak bermunculan varian dari BASIC, seperti : Microsoft QBASIC, QUICKBASIC, GWBASIC, IBM BASICA dan lain-lain.
Visual Basic adalah versi “visual” dari bahasa BASIC. Pada bahasa BASIC, pembuatan program hanya dilakukan di lingkungan berbasis teks (text-base) dan dieksekusi secara sekuensial. Dengan Visual Basic, pembuatan program dilakukan dalam lingkungan grafik (graphical-environment). Pada pemakaiannya, progamer cukup melakukan “double-click” pada objek tertentu dan setiap objek dapat diprogram secara independen sehingg dapat merespon perintah-perintah yang dituliskan.
Versi program Visual Basic yang akan digunakan adalah versi 6.0.

1.2 Lingkungan pada Visual Basic
Visual Basic menggunakan IDE (Integrated Development Environment) sebagai lingkungan dalam membuat program. IDE memberikan banyak kemudahan dalam membangun suatu aplikasi, dari mengatur tampilan, menulis perintah, menguji dan menjalankan program, sampai pada menghasilkan program yang dapat dieksekusi (.exe).

1.2.1 New Project dialog box
Saat program Visual Basic pertama kali dijalankan, akan muncul kotak dialog yang menawarkan tipe-tipe project apa saja yang akan dibangun seperti pada gambar 1-1. Sebagai langkah awal, pilih ‘Standard EXE’.


Gambar 1-1. Kotak dialog New Project yang muncul saat Visual Basic dijalankan


1.2.2 IDE Windows
Visual Basic merupakan aplikasi yang memiliki IDE berupa Multiple Document Interface (MDI), yaitu aplikasi yang memiliki banyak dokumen antarmuka (interface) dalam bentuk window. Setiap window memiliki fungsi masing-masing, seperti pada gambar 1-2 berikut :


Gambar 1-2. Lingkungan Visual Basic dengan window antarmuka standar


Berikut adalah penjelasan dari masing-masing bagian lingkungan Visual Basic :
1. Menu Bar
Terdiri dari menu-menu standar aplikasi berbasis Windows™ dan seluruh fasilitas pengaturan penggunaan aplikasi Visual Basic dan/atau aplikasi yang sedang dibangun. Menu yang sering diakses biasanya terdapat pada toolbar.

2. Main Toolbar
Visual Basic memiliki toolbar standar yang memuat perintah-perintah umum, seperti : membuka dan menyimpan project, menjalankan program dan untuk membuka window-window yang lain.

3. Form Window
Digunakan untuk mendesain antarmuka dengan cara meletakkan komponen-komponen yang digunakan dalam aplikasi.

4. Project Window
Berisi ikhstisar atau gambaran dari seluruh modul yang digunakan dalam aplikasi yang sedang dibangun.

5. Properties Window
Terdiri dari daftar properti yang dimiliki oleh sebuah komponen yang sedang dipilih dan dapat juga digunakan untuk memodifikasi nilai-nilai properti dari komponen yang bersangkutan.

6. Forms layout Window
Digunakan untuk menunjukkan dan mengatur tata letak form yang dipilih jika aplikasi dijalankan.

7. Code Window
Digunakan untuk menulis kode-kode program untuk menentukan perilaku dari suatu komponen atau beberapa komponen yang digunakan pada aplikasi.

8. Toolbox
Terdiri dari sekumpulan komponen yang dapat diletakkan pada form.

1.3 Komponen-komponen dasar pada Visual Basic
Pada gambar 1-3 berikut adalah penjelasan dari 10 (sepuluh) komponen dasar yang sering digunakan dalam membangun aplikasi.


Gambar 1-3. Komponen-komponen dasar


1. Pointer
Bukan merupakan komponen, tool ini berguna untuk memilih dan/atau memindahkan suatu komponen yang sudah terdapat pada form. Tool ini sering digunakan untuk mengatur tata letak tampilan.
2. Picture Box
Digunakan untuk menampilkan gambar dengan format : BMP, DIB (bitmap), ICO (icon), CUR (cursor), WMF (metafile), EMF (enhanced metafile), GIF, JPEG.
3. Label
Dipakai untuk menampilkan teks statis atau teks yang tidak dapat di-edit oleh user, biasanya digunakan untuk memberi label suatu komponen yang lain (misalnya TextBox).
4. Text Box
Merupakan kolom isian yang dapat menampung kumpulan karakter (string) yang dapat di-edit oleh user.
5. Frame
Biasanya digunakan sebagai penampung komponen lain dan jarang sekali diberikan kode.
6. CommandButton
Komponen ini terdapat hampir di semua form, meskipun hanya tombol ‘OK’ dan ‘Cancel’. Komponen ini biasanya diberikan kode pada event prosedur Click.
7. CheckBox
Digunakan pada saat user harus melakukan pilihan.
8. OptionButton
Biasanya digunakan secara berkelompok, dan di setiap kelompok hanya bisa dipilih satu opsi saja. Jika salah satu opsi dipilih, maka opsi yang lain secara otomatis akan tidak terpilih.
9. ListBox
Komponen ini memuat sejumlah opsi, dan user dapat memilih satu atau lebih dari beberapa opsi yang diberikan (tergantung pada pengaturan properti MultiSelect).
10. ComboBox
Merupakan kombinasi antara TextBox dan ListBox, yaitu opsi-opsi akan terlihat jika user mengklik tanda panah ke bawah. ComboBox tidak menyediakan opsi ganda atau lebih.

1.4 Manipulasi komponen
Properti komponen-komponen yang diletakkan pada Form akan diberi nilai standar (default) oleh Visual Basic, contoh : Jika kita meletakkan sebuah CommandButton pada Form, maka pada Properties Window secara otomatis properti Name dan caption komponen tersebut akan diisi ‘Command1’ (lihat gambar 1-4).


Gambar 1-4.


Jika kita menambahkan 1 (satu) komponen CommandButton, maka properti Name dan caption-nya akan berisi ‘Command2’ dan seterusnya. Properti Caption suatu komponen merefleksikan properti nama dari komponen tersebut, tetapi sebenarnya kedua kolom ini adalah saling independen.
Supaya memudahkan programer dalam mengorganisasi komponen-komponen sehingga memudahkannya dalam membangun suatu perangkat lunak, maka nilai-nilai standar tersebut hendaknya dimanipulasi. Hal ini akan bermanfaat jika kita harus membangun suatu perangkat lunak yang menggunakan banyak komponen.
Properti yang sebaiknya diubah adalah properti Name, karena properti ini tidak boleh kosong dan juga tidak boleh terdapat nama yang sama untuk 2 komponen (bersifat unik), karena nama ini akan muncul sebagai nama prosedur pada saat kita akan memberikan kode program didalamnya.
Microsoft menyarankan untuk menyeragamakan prefiks (awalan) dalam pemberian nama komponen, berikut adalah tabel standar yang disarankan:



Tabel 1-1. Tabel prefiks standar penamaan komponen


Pemberian nama suatu komponen hendaknya disesuaikan dengan fungsi atau acuannya dan diberi awalan sesuai dengan tabel prefiks. Contoh, pada Gambar 1-6 terdapat TextBox yang mengacu pada label ‘Panjang’, maka komponen tersebut diberi nama ‘txtPanjang’. Demikian juga pada tombol ‘Hitung’, maka pemberian nama komponennya adalah ‘cmdHitung’ dan properti caption diisi dengan ‘Hitung’ karena tombol tersebut berfungsi untuk menghitung volume.

1.5 Pengenalan sintaks program
Pemrograman menggunakan Visual Basic adalah pemrograman yang bersifat prosedural, karena pada salah satu event dari suatu komponen diberikan kode program yang berupa sebuah prosedur.
Sebagai contoh, pada komponen CommandButton terdapat event Click, maka event Click merupakan satu prosedur tersendiri :

Gambar 1-5. Contoh prosedur dengan event ‘Click’ pada CommandButton1


Berikut adalah blok sintaks program yang dituliskan pada prosedur event suatu komponen :



Keterangan :
• Prosedur ini secara otomatis dihasilkan oleh Visual Basic, sehingga programmer cukup mengsisi pada bagian kode_program saja.
• Pada bagian [NamaProsedur], akan terisi otomatis sesuai dengan nama komponen dan nama event yang kita pilih.
• Nama prosedur yang secara otomatis ditulis memiliki ciri khas, yaitu terdiri dari dua bagian dan dipisahkan dengan under score (garis bawah). Bagian pertama merupakan nama komponen, dan bagian kedua adalah event yang digunakan.
• Penulisan sintaks program tidak perlu diakhiri dengan tanda titik koma ‘;’

1.6 Latihan
Latihan 1-1. Program menghitung volume balok
1. Pada menu File, pilih New Project
2. Pilih ‘StandardEXE’ pada kotak dialog New Project
3. Pada Form letakkan 4 (empat) buah TextBox, 5 (lima) buah Label dan 1 (satu) buah CommandButton.
4. Atur tampilan dan properti masing-masing komponen sehingga tampak sebagai berikut :


Gambar 1-6.


5. Langkah selanjutnya adalah menuliskan kode program pada tombol ‘Hitung’, caranya double-click pada tombol yang bersangkutan, maka akan muncul Code Window dan tuliskan kode program sebagai berikut :



6. Pada tombol ‘Tutup’ berikan kode program sebagai berikut :


7. Untuk menjalankan program terdapat tiga cara :
• Click tombol pada toolbar, atau
• Pilih menu Run – Start, atau
• Tekan tombol F5 pada keyboard
8. Masukkan sembarang angka pada kolom Panjang, Lebar dan Tinggi, kemudian click pada tombol ‘Hitung’ maka pada kolom Volume akan muncul angka yang menunjukkan volume balok.

9. Untuk menutup aplikasi, click pada tombol ‘Tutup’.

1.7 Menyimpan Project
Program atau sering disebut project yang telah dibuat dapan disimpan dengan cara sebagai berikut :
1. Pada menu File, pilih Save Project
2. Kemudian akan diminta menyimpan Form dengan menuliskan nama file untuk Form, hal ini dapat diketahui dari ekstensi file yang diminta yakni .frm.
3. Setelah memberi nama file untuk Form, langkah selanjutnya adalah menyimpan Project dengan ekstensi file .vbp.
Biasakan untuk sesering mungkin menyimpan segala perubahan pada perangkat lunak yang sedang dibangun sebelum dijalankan, karena apabila mengalami crash / hang yang mengharuskan menutup aplikasi, kita tidak akan kehilangan perubahan yang terakhir kali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
2009 "ANGGAM" All Rights Reserved.
chip created by vio Templates
blogger theme designed by blogger templates